Penutupan pintu yang kemudian berlanjut pada rapat yang disaksikan oleh Kapolsek kebayoran baru, Danramil kebayoran baru, Camat kebayoran baru, lurah senayan,Satpol PP, Ketua RW, Ketua RT, Dan beberapa Perwakilan dari warga yang berada di seputaran gedung mendesak agar PT BMU segera menutup pintu darurat yang sejatinya adalah akses warga Tulodong, Kebayoran Baru.
Sebelum dilakukan penutupan telah diadakan rapat mediasi warga dengan pihak gedung atas permintaan dari direktur PT. BMU. Dalam rapat tersebut pihak gedung meminta agar pelaksanaan penutupan portal ditunda selama 2 minggu.
"Kami merasa tertipu. Dan kami jga merasa terganggu dengan jalan masuk menuju gedung yang di buka oleh pihak gedung secara sepihak karena jalan yang berada di depan rumah kami adalah jalan warga bukan termasuk jalan yang diperuntukkan untuk bisnis atau jalan utama," kata Eri selaku koordinator warga, Kamis (23/11).
Dia menambahkan, ijin pembukaan jalan ini dahulunya diperuntukan hanya untuk penggalian kabel optik bukan jalan masuk gedung. Dan dalam pemberian surat perijinannya awalnya hanya dalam waktu 2 minggu.
"Kami tidak mau dibohongi lagi oleh pihak gedung dan kami warga sekitar akan tetap sesuai dengan kesepakan perjanjian yang pernah kita lakukan 1 bulan lalu di kantor kelurahan," jelasnya.
Dalam rapat disepakati jika pintu darurat menuju perkantoran LOT 18 ditutup. Karena jalan tersebut tepat berada di depan rumah warga sesuai dengan permintaan warga serta perjanjian yg telah disepakati pada tgl 23 okt 2017 di kantor kelurahan.
"Salah satu bunyi perjanjian tersebut adalah warga memberikan toleransi kembali sampai dengan 23 Nov 2017. Keputusan ini juga didukung oleh pihak keamanan terkait menerima keresahan oleh warga. Atas penutupan jalan ini PT. BMU mengalihkan area parkir ke lot 17 SCBD," tandas Eri.
[sam]
BERITA TERKAIT: