Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Frans Barung Mangera saat memberikan sambutan pada Rakernas I SMSI yang digelar di Surabaya, Jatim, Rabu (26/7).
"Sebenarnya SMSI sudah lama ditunggu. Kami tunggu supaya ada badan hukum yang membawahi media online. Di Jatim, online tumbuh luar biasa dan ini perlu wadah. Oleh karena itu mewakili Kapolda Jatim (Irjen Pol. Machfud Arifin), saya menyampaikan selamat atas terbentuknya SMSI," kata Frans.
SMSI tambah Frans menjadi rumah bersama karena di lain pihak kepolisian punya kepentingan yang namanya opini. Opini tersebar di dua rumah yaitu di media online dan media sosial, lalu bagaimana opini ini berkembang menjadi kristalisasi sosial.
Sebagai penopang kabar
hoax , SMSI diharapkan menjadi pilar salah satu pilar dalam membangun kebenaran di Indonesia.
Sementara dalam sambutan mewakili Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko, Staf ahli Pangdam V/Brawijaya Kolonel Inf Yanto Kusno menambahkan saat ini telah terjadi perang siber atau perang teknologi. Karenanya, TNI sangat mendukung untuk dapat bekerja sama dengan SMSI, dan menghambat informasi bohong atau
hoax.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Rakernas I SMSI Provinsi Jatim yang juga Ketua SMSI Jatim, Eko Pamuji dalam sambutan menjelaskan bahwa Rakernas SMSI I dihadiri 81 utusan dari 27 provinsi yang sudah memembentuk SMSI.
SMSI terbentuk dibidani PWI walaupun secara organisasi berbeda. Tantangan ke depan media siber dituntut sehat dan professional, dari sisi konten, diukur dari konten yang sesuai dengan KEJ.
Rakernas yang akan berakhir Kamis (27/7) akan dilanjutkan dengan kegiatan city tour melihat tempat-tempat penting di Surabaya.
Di akhir sambutan, Eko meminta peserta Rakernas untuk tetap mengenang Surabaya dalam ajang Rakernas SMSI. "Ingat Surabaya, ingat Rakernas I SMSI yang diselenggarakan pertama kali di Surabaya," tutupnya.
[rus]