Siklon tropis Blance diperkirakan bergerak menuju barat daya mencapai wilayah Kalumburu, Australia Barat, Senin (6/3) pukul 13.00 WIB. Keberadaan siklon tropis Blance mengakibatkan dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Yunus S. Swarinoto kepada wartawan, Minggu (5/3).
Sementara itu, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dengan intensitas sedang saat ini tengah melintasi Sumatera dan menimbulkan peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. MJO diperkirakan terus bergerak ke timur dengan intensitas melemah.
"Batas seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia saat ini berada di perairan sebelah selatan Jawa, dengan intensitas lemah. Kondisi ini diperkirakan masih akan stabil hingga dua hari ke depan," kata Yunus.
Hingga Selasa (7/3), keberadaan siklon tropis Blance, MJO dan seruakan udara kering mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat/petir ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sedangkan potensi angin kencang berdurasi lama dan/atau puting beliung berdurasi singkat dapat terjadi di Kalimantan Selatan, pesisir selatan Kalimantan Tengah, Pesisir timur Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, baliho dan papan iklan yang mungkin bisa jatuh, serta jalan licin," ungkap Yunus.
Gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, perairan Kep. Sangihe dan Kep. Talaud, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, perairan Kep. Sermata hingga Kep. Leti, perairan Kep. Babar hingga Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah dan timur serta Laut Timor.
Dan gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Laut Arafuru bagian barat.
"Pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut," demikian Yunus.
[rus]
BERITA TERKAIT: