1.500 Rumah Terendam Banjir Di Gorontalo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 26 Oktober 2016, 08:48 WIB
1.500 Rumah Terendam Banjir Di Gorontalo
Ilustrasi/net
rmol news logo Hujan deras yang berlangsung sejak siang hingga malam (Selasa, 25/10) di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menyebabkan sungai-sungai meluap dan banjir.

Sungai Boyonga, Sungai Marisa, Sungai Meloopu, dan Sungai Bulota meluap bersamaan sehingga banjir disertai arus yang deras melanda empat kecamatan yaitu Kecamatan Limboto, Limboto Barat, Pulubala, dan Tolonguhula. Bencana dimulai pukul 18.30 Wita hingga malam hari.

Demikian informasi disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, pagi ini.

Sutopo mengungkapkan ada sekitar 1.500 rumah terendam banjir setinggi 50-100 centimeter. Warga mengungsi ke Gedung Kasmas di dekat Kantor Bupati. Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Gorontalo, sebanyak 94 KK di Kecamatan Tolongohula mengungsi dan sebagian besar sawah rusak.

Di beberapa tempat terjadi longsor. Banyak fasilitas umum dan infrastruktur yang terendam banjir seperti rumah sakit umum daerah dan Puskesmas. Jalan raya dan jembatan ikut mengalami kerusakan.

BPBD Kabupaten Gorontalo bersama TNI, Polri dan Dinas terkait sudah ke lokasi kejadian untuk  melakukan evakuasi, pendataan, mendirikan dapur umum dan memberikan bantuan logistik berupa makanan siap saji.

Bupati Gorontalo sudah menetapkan Status Tanggap Darurat sejak kemarin malam. Sedangkan kebutuhan mendesak bagi para korban adalah adalah tikar, matras, selimut dan makanan.

Wilayah di Sulawesi umumnya rawan banjir bandang karena kondisi topografi yang perbukitan dan pegunungan dengan dataran yang pendek. Kondisi morfologinya menyebabkan mudah terjadi banjir bandang dan longsor saat terjadi hujan. Hal ini diperparah dengan terbatasnya kawasan resapan air, perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian dan permukiman. Degradasi lingkungan telah menyebabkan sungai dangkal dan sempit sehingga makin rentan terjadi banjir. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA