Pelaksana acara Parade Bedug Purwakarta, Dindin Ibrahim menjelaskan, pihaknya sengaja menyediakan lampion itu untuk menambah semarak acara atas ide Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
"Pak Bupati sudah perintahkan agar acara ditutup dengan pelepasan lampion terbang. Pak Bupati sih bilangnya agar ada kesan romantis, sehingga malam takbiran dapat melahirkan keteduhan di hati masyarakat. Kami pikir itu positif sehingga kami siap melakukan itu," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat di Setda Purwakarta ini.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi menyebut keberadaan 999 lampion di akhir acara tersebut untuk menegaskan bahwa Parade Bedug Purwakarta berlangsung dalam suasana simpatik, jauh dari sikap hura-hura apalagi anarkisme yang mengganggu ketertiban umum.
Bupati yang merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara ini pun turut menjamin acara malam nanti akam berlangsung aman, tertib dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Kalau ada anggapan bahwa Parade Bedug pada malam takbiran itu akan mengganggu ketertiban, mungkin mereka itu belum melihat Purwakarta. Disini kami santai-santai saja dan masyarakat ikut berbaur kok. Masyarakat Purwakarta sangat antusias menyambut Idul Fitri dan saya siap pasang badan, turun langsung ke lokasi Gedung Kembar dan Lapang Sahate mengawal masyarakat yang ikut takbiran hingga Jalan Protokol," ujarnya seperti diberitakan
RMOLJabar.com.
Tidak hanya menjamin ketertiban, Bupati yang akrab disapa Kang Dedi ini pun menjanjikan hadiah berupa domba bagi kontingen Mesjid atau Mushola yang mampu menghadirkan tabuhan bedug terbaik dan hiasan bedug terbaik. Saat ditanya darimana domba ini berasal, Dedi menyebut domba tersebut berasal dari hasil beternaknya sendiri.
"Agar takbirannya serius dan peserta bersemangat saya sediakan domba bagi peserta terbaik. Saya ambil dari perternakan sendiri jadi Insya Allah halal," ujarnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: