Kedua negara pernah menjadi incaran Tiongkok yang berusaha menguasai dunia.
Berangkat dari nasib yang sama itulah, Komunitas Pecinta Majapahit ingin menghibahkan replika Kapal Majapahit ke pemerintah Jepang.
Rencana ini berawal dari 2010 silam, mereka mendatangi para ahli perkapalan dari Jerman, Belanda, Prancis, Jepang, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin, Universitas Sumatera Utara dan UNAS untuk membangun replika kapal yang diberi nama 'Spirit of Majapahit.'
Kapal Majapahit ini panjangnya 20 meter dengan lebar 45 meter. Kemudian memiliki cadik yang berukuran 20 kali 8 meter. Serta dilengkapi dengan dua layar besar. Pada lambung kapal terdapat lubang untuk dayung, tipe yang sama saat kapal Majapahit masuk ke Kali Brantas menuju Trowulan.
Pada abad ke 13, menurut catatan sejarah kapal Majapahit beberapa kali melakukan pelayaran ke Okinawa dan beberapa tempat di Jepang.
Sebagian dari misi Komunitas Pecinta Majapahit untuk mengangkat dan melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya maritim.
Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya RI bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Japang Admiration Community dan Takushoku University akan mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan Ekspedisi Spirit of Majapahit 2016.
Kegiatan ini meliputi napak tilas pelayaran Majapahit ke Jepang pada awal bulan Mei-Juli 2016 dengan rute Jakarta-Pontianak-Brunei Darussalam-Manila-Jepang. Tujuannya menjadikan kapal layar Spirit of Majapahit sebagai simbol dari semangat maritim Majapahit dan menjadi monumen di Jepang.
Di samping itu direncanakan pula membuat museum baru kapal Majapahit di Jepang dengan bantuan fasilitasi Kedutaan Besar Indonesia di Jepang, dan sebagai perwujudan kerjasama budaya kedua negara.
Pada saat Kapal Spirit of Majapahit tiba di Jepang, akan diselenggarakan Festival Rempah-Rempah dan Festival Keris sebagai bagian dari ekspedisi ini.
[wid]
BERITA TERKAIT: