Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) Cecep Handoko mengatakan, pihaknya akan mengerahkan massa sebanyak 1.000 sopir dari berbagai moda angkutan darat di ibukota.
"Kami meminta kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk segera melakukan tindakan kepada angkutan yang menggunakan aplikasi online berplat hitam," katanya kepada wartawan, Senin (29/2).
Angkutan yang semakin marak digemari masyarakat tersebut dianggap merugikan pendapatan sopir angkutan darat, juga melanggar peraturan Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Transportasi.
"Kenapa kita akan istana karena kita berharap Presiden Jokowi harus segera membuat perpres atau inpres sebagai upaya meredam persaingan yang tidak sehat antara kami pengemudi berplat kuning dengan angkutan berplat hitam beraplikasi online yang masih ilegal," jelas Cecep.
Dengan perpres tersebutm, lanjutnya, pemerintah harus bisa mengatur mekanisme tarif yang lebih sehat di setiap angkutan darat di seluruh Indonesia. Pasalnya, dengan gap tarif yang tidak sehat, banyak sopir angkutan plat kuning kehilangan pendapatan cukup besar.
"Dengan aksi mogok para sopir angkutan darat se-Jabodetabek ini masyarakat juga dapat memahami dan mengerti maksud dari tuntutan kami. Maaf kalau nanti (lalu lintas) macet atau jadi sulit dapat angkot karena massa yang akan terjun adalah sopir taksi, sopir angkutan kota, dan sopir Bajaj," demikian Cecep.
[wah]