Sebelumnya beredar kabar jenazah alumni SMPN 1 Compreng itu akan diserahterimakan oleh pihak kepolisian kepada pihak keluarga pada Senin (18/1). Tapi, hingga kini baik pihak keluarga maupun kepolisian belum bisa memastikannya.
"Padahal, pihak keluarga sudah ke Mabes Polri untuk tes DNA pada hari Jum'at kemarin. Katanya sih, selesainya antara dua hingga tiga hari ke depan. Dan sekarang keluarga sudah pulang lagi," ujar paman Afif, Maman Sukarman, kepada
RMOLJabar.
Dikatakannya, sejak hari pertama keluarga di Jakarta untuk tes DNA sampai sekarang sudah tiba di kampung halamannya, memang belum ada kepastian dari pihak kepolisian ihwal dipulangkannya jenazah teroris Subang itu.
"Katanya sih kalau sudah beres tes DNA baru akan diserahkan pada pihak keluarga. Tapi hingga kini belum ada kejelasan juga," kata Maman.
Kendati demikian, pihaknya tidak mau berspekulasi perihal belum adanya kejelasan kepulangan jenazah keponakannya tersebut.
"Katanya ada informasi sebelum dipulangkan akan meminta keterangan dari istrinya dulu. Tapi ga tau juga ya. Kami dari keluarga mah tetap menunggu kepastian aja," tutur Maman.
Hal senada diungkapkan Kepala Urusan (Kaur) Kesra Desa Kalensari, Didi Sunedi. Menurutnya, kabar kepulangan jenazah Afif memang dikabarkan akan dilakukan hari ini.
"Sejak beredarnya kabar rencana kepulangan jenazah Afif, justru menimbulkan pro kontra tentang diterima atau tidaknya jenazah Afif oleh masyarakat. Untuk itu, kami dari aparat desa segera mengantisipasi hal itu," kata Didi.
Kendati demikian, pihaknya memastikan jenazah bomber asal Subang itu akan diterima oleh masyarakat. "Itu setelah kami melakukan mediasi antara masyarakat, tokoh, Muspika, dan keluarga Afif. Intinya jenazah Afif akan diterima dan berita acara terkait kesepakatan itu sudah ditandatangani oleh semua pihak," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria, melalui Kassubag Humas, AKP Darmono, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan soal kepulangan jenazah Afif dan diserahterimakan kepada pihak keluarga. "Mohon maaf, sampai sekarang kami belum menerima informasi yang akurat. Kami juga masih menunggu," ucapnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: