Demikian disampaikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat Apel Pagi bersama 20 ribu hansip di Pendopo Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Jumat pagi (19/8).
Dedi memaparkan, keberadaan hansip di tengah-tengah masyarakat masih sangat penting dan memenuhi rasa keamanan dan kenyamanan.
"Di Purwakarta, peran hansip sangat besar. Bahkan warga disini merasakan keberadaan hansip di lingkungannya," ujarnya.
Dedi menambahkan, hansip di Purwakarta saat ini dibiayai oleh masyarakat dari iuran warga. "Hansip disini, kita biayai dari iuran warga di tiap desa, meski kelembagaan sudah dihapus. Secara kemanusiaan akan kita pertahankan," jelas Dedi.
Hansip menurut Dedi, menjadi garda terdepan di masyarakat. Baik menyikapi permasalahan sosial dan masalah kemasyarakatan lainnya.
"Bayangkan tugas dan fungsi hansip itu sangat mulia, ketika ada yang hajatan dia membantu dari mulai menjaga keamanan, parkir, bahkan mencuci piring. Ketika ada kebakaran, paling depan memadamkan api. Bahkan menangkal terjadinya pencurian di lingkungan masyarakat sering dilakukan hansip,"jelas Bupati.
Ke depan, lanjut Dedi, Pemkab Purwakarta akan memberdayakan hansip seperti pecalang di Bali. Untuk menjaga keamanan masyarakat Purwakarta.
"Ke depan akan saya berdayakan seperti para pecalang di Bali, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat. Karena jika melihat penghapusan hansip ini bukan orang-orang diatas (pusat) yang merasakan dampaknya, melainkan masyarakat di lingkungan desa dan kampung yang merasakan fungsi hansip secara langsung," demikian Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, setelah 42 tahun lamanya, keberadaan lembaga pertahanan sipil (hansip) dihapus oleh presiden SBY per 1 September 2014.
[rus]