Bintang Mahaputera Adipradana adalah tanda kehormatan tertinggi setelah tanda kehormatan Bintang Republik Indonesia yang diberikan Presiden kepada seseorang yang mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara.
Sebelumnya, Syamsul Maarif pernah menerima tanda penghormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden tahun 2011. Syamsul Maarif lahir di di Kauman, Gurah, Kediri, Jawa Timur pada 27-9-1950. Ia menikah dengan Hj. Nanik Kadaryani dikaruniai tiga orang anak.
Syamsul menamatkan SD, SMP, STM di Kediri, kemudian melanjutkan di Akmil Magelang hingga lulus 1973. Beberapa kursus militer di dalam dan luar negeri diikuti. Pangkat terakhir di militer adalah Mayor Jenderal TNI-AD.
Syamsul kemudian menyelesaikan S2 di Prodi Ilmu Sosiologi FISIP Unair, Surabaya tahun 1997 dan S3 di Jurusan Sosiologi FISIP UI Jakarta tahun 2007. Tahun 2006 alih status sebagai PNS dan menjabat Bakornas PB, yang kemudian berganti menjadi BNPB hingga sekarang.
Dari data yang diberikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, diketahui bahwa selama berkarir dalam penanggulangan bencana, Syamsul telah banyak menjadi ketua delegasi Indonesia dan pembicara seminar internasional di banyak negara.
Di kalangan internasional, Syamsul Maarif dikenal sebagai ahli sosiologi bencana dan melahirkan teori-teori baru tentang bencana seperti teori vertizontal, sapalibatisme, SPARE, fase tanggap darurat, dan sebagainya yang saat ini menjadi mainstreaming penanggulangan bencana.
Beberapa buku karya Syamsul Maarif yang telah diterbitkan antara lain: Militer Pasca Perang Dingin: Militer Posmo (2010); Militer Dalam Parlemen 1960-2004 (2010); Perilaku Kolektif Dan Gerakan Sosial (2011); Merapi Menyapa Kehidupan, Hidup Harmonis di Lereng Merapi (2012); Pikiran dan Gagasan Penanggulangan Bencana di Indonesia (2012); Tumbuh, Utuh, Tangguh (2013), Sosiologi Bencana (2014), dan sebagainya.
"Penghargaan ini saya persembahkan kepada semua pejuang kemanusiaan penanggulangan bencana. Semua ini adalah jerih payah semuanya di lingkungan BNPB dan BPBD yang selalu bersama-sama dengan unsur kementerian, lembaga, TNI, Polri, relawan, NGO, dunia usaha dan masyarakat yang selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat terkait penanggulangan bencana," ujar Syamsul.
[ald]
BERITA TERKAIT: