Perintah itu dikeluarkan presiden dalam Rapat Kabinet Terbatas, Selasa siang (26/11) di Kantor Presiden, Jakarta. Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB, Syamsul Maarif, memaparkan penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung. Presiden juga melakukan komunikasi telepon dengan Gubernur Sumatera Utara untuk mengetahui permasalahan di lapangan.
Demikian disampaikan Kepala Pusat data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, Selasa malam (26/11).
Dia mengatakan, beberapa masalah yang ada di lapangan antara lain kerusakan lahan pertanian, penyediaan MCK dan air bersih, transportasi bagi anak-anak sekolah, dan kendaraan untuk evakuasi.
"Secara umum penanganan pengungsi telah berjalan dengan baik," jelasnya.
Dia katakan, terjadi penurunan jumlah pengungsi yaitu 16.672 jiwa (5.603 KK) yang tersebar di 30 pos penampungan. Sebagian pengungsi kembali ke rumah karena tidak termasuk desa yang direkomendasikan PVMBG, seperti dari Desa Tanjung Morawa.
BNPB terus memberikan pendampingan Pemda Karo dan BPBD Prov. Sumut berupa pendampingan manajerial, pendanaan, logistik-peralatan, dan administrasi. BNPB juga telah menyerahkan Dana Siap Pakai Rp 2,75 miliar untuk mendukung aktivasi Pos Komando, operasional tanggap darurat, dan makanan. BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan senilai Rp 4,97 miliar.
[ald]
BERITA TERKAIT: