"Kami keluar supaya tidak mengganggu Rakerdasus. Kalau disitu nanti dibilang mengganggu keputusan ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," ujar Wakil Ketua DPC Jaktim, Chairul Iksan ketika dihubungi
Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Selasa, 8/10).
Chairul mengungkapkan, selama ini nasib kader partai di wilayah Jaktim kurang begitu diperhatikan oleh DPD, bahkan nyaris dilupakan. Persoalan inilah yang ingin diutarakan DPC Jaktim ketika pelantikan Boy. Pihaknya berharap penggantian ketua DPD yang baru bisa memberi perubahan lebih baik bagi nasib kader dan simpatisan banteng merah di akar rumput.
Sayangnya, posisi ketua DPD justru diserahkan kepada Boy Sadikin yang memiliki catatan merah dalam menjalankan amanat partai. Sebagai contoh, saat Boy menjabat waka DPD PDIP Jakarta. Dengan tiba-tiba Boy memutuskan mundur di tengah masa jabatannya. Sikap serupa juga terjadi ketika bersangkutan ditunjuk sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DKI. Boy juga hanya punya tiga anggota saat dipercaya memegang DPC Jakarta Selatan. Ini menunjukkan Boy gagal mengorganisir anak buahnya.
"Perangainya juga temperamental. Pemimpin itu harus tegas dan memiliki integritas. Ketika ada dinamika konflik jangan mundur," kritiknya.
Kendati demikian, Chairul mengaku tidak berani menolak pengangkatan Boy Sadikin. Sebab pengangkatan tersebut telah menjadi keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Itu sudah jadi keputusan DPP, ya kita harus tunduk pada keputusan partai," ujar Chairul seraya meminta agar Boy lebih sabar dan tidak reaksioner ketika mendengar pendapat anggotanya.
[wid]
BACA JUGA: