
Alih-alih bantah keterlibatan dirinya, belakang Basuki T Purnama justru akui memakai jasa Ahok Center untuk mengawasi pendistribusian bantuan Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk program revitalisasi rumah susun Marunda di Jakarta Utara.
Alasannya, karena dia tak mempercayai staf dan pejabat di lingkungan Pemprov DKI. Apalagi saat itu, terkuak ada oknum PNS dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun di Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI, yang menjualbelikan unit rusun Marunda.
"Sekarang siapa yang mau membantu kita tongkrongi ruang demi ruang. Belum lagi dulu ada permainan jual beli, sewa beli rusun dari UPT Rusun. Sekarang yang ngecek ruang kosong di tiap lantai itu siapa? Kalau UPT rusun tidak bisa dipercaya? Ya tentu relawan lama lah,†dalih mantan anggota DPR RI ini.
Diketahui, program revilitalisasi rusun Marunda merupakan salah satu program Pemprov DKI untuk merelokasi warga di bantaran waduk Pluit yang terkena gusuran
.[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BACA JUGA: