Tak tanggung-tanggung, jumlah kenaikan yang diminta mencapai 30 persen dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI sektor pariwisata. Kepala Disparbud DKI, Arie Budiman beralasan, biaya promosi pariwisata kota Jakarta memakan biaya tidak sedikit. Sebagai gambaran, ia pun membandingkan dengan anggaran pariwasata negara tetangga.
"Kalau dibandingkan dengan Singapura, Kuala Lumpur atau Bangkok, mereka anggarannya bisa sampai 125 juta US Dolar. Kami hanya Rp 69 miliar. Padahal kontribusi kita Rp 2,6 triliun setiap tahunnya," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/7).
Jumlah PAD tersebut dikatakan Arie berasal dari pajak hotel, restoran dan pajak hiburan. Masih kata Arie, kenaikan 30 persen dari PAD DKI sektor pariwisata sudah ideal sebagai anggaran promosi budaya dan pariwisata DKI Jakarta.
[wid]
BACA JUGA: