Ketua Tim Peneliti Ceruk Mendale, Ketut Wiradnyana mengatakan, kerangka manusia manusia prasejarah ini kemungkinan sengaja ditimpa dengan batu karena berkaitan dengan kepercayaan kepada roh-roh. Atau bisa saja agar kerangka tersebut tidak diambil hewan buas.
"Namun, kerangka yang telah berusia 3500 tahun yang ditimpa batu ini, bisa juga menurut kepercayaan orang-orang terdahulu untuk lebih menghormati para pendahulunya yang telah meninggal," kata Ketut seperti dilansir dari
JPNN.
Penemuan kerangka ini dimulai sejak tahun 2009 lalu oleh Tim Balai Arkeologi (BALAR) Medan dan kini tengah didalami. Penelitian lanjutan yang dilakukan Balar, juga menemukan sisa kerangka hewan vertebrata yang diduga adalah milik hewan jenis gajah. Ketut Wiradnyana, yang ditemui di lokasi penggalian menerangkan temuan benda purbakala itu berada pada satu lubang penggalian dengan penemuan kerangka manusia prasejarah yang memiliki usia 7525 tahun.
"Tapi temuan kerangka hewan ini masih akan diteliti lebih lanjut. Karena kita harus lebih dahulu memfokuskan ke target penelitian kerangka manusia ini," tukas Ketut sambil menunjuk kerangka berusia ribuan tahun tersebut.
Ketiadaan anggaran juga menjadi penyebab utama penelitian tersebut harus ditunda.
[wid]
BERITA TERKAIT: