Ardiansyah, seorang warga desa Payingkiran Majalengka mengaku, masyarakat di Kabupaten Majalengka terpaksa harus berebut gas bersubsidi ukuran tiga kilogram karena semakin langka. Mereka sudah jengkel sering mengalami kesulitan gas tersebut.
Ia mengatakan, ratusan warga sudah menunggu saat gas bersubsidi ukuran tiga kilogram turun dari mobil pengiriman di tingkat pengecer. Hal ini dilakukan karena mereka sudah keliling mencari gas selalu kosong.
"Rata-rata warga hanya memiliki persediaan satu tabung gas sehingga, saat sulit seperti sekarang mereka tidak bisa memasak," katanya.
Menurut dia, bagi mereka yang memiliki persediaan dua tabung, masih bisa memasak sehingga tidak repot berdesakan. Cahyo, salah seorang pengecer mengaku, setiap ada rencana kenaikan harga gas bersubsidi warga mengalami kesulitan. Padahal, harganya sudah tinggi. Kini di tingkat eceran sudah mencapai Rp 20 ribu per tabung isi tiga kilogram, sedangkan harga resmi Rp 14 ribu. Menurut dia, langkanya gas bersubsidi isi tiga kilogram diduga kuat ada yang mempermainkan
.[ant/wid]
BERITA TERKAIT: