"Seleksi ini untuk mengetahui jumlah PNS sebetulnya. Kalau nggak pakai cara ini (lelang jabatan) kan nggak ketahuan kan (jumlahnya)," ujar Basuki dihadapan para Camat dan Lurah se-DKI Jakarta di Balai Agung (30/4).
Basuki meminta agar sistem birokrasi yang baik bisa diwujudkan melalui proses lelang jabatan supaya camat dan lurah dapat bersaing secara sehat untuk memperebutkan posisi mereka masing-masing. Dia tidak mau lagi ada isu lurah dan camat mendapat posisi karena unsur kedekatan dengan seseorang di Pemprov DKI.
Mantan bupati Belitung Timur tersebut mengakui masih ada kelemahan dalam sistem ujian melalui komputer ini. Berdasarkan pengalamannya di DPR dulu, nilai ujian dengan sistem ini bisa diutak-atik atau diubah angkanya. Namun melalui uji coba ini, Basuki berharap DKI bisa merekrut PNS yang jujur.
Dalam kesempatan tersebut, Basuki meminta agar lurah dan camat percaya pada kepemimpinan Jakarta Baru yang baru berjalan selama enam bulan ini dengan bersedia ditempatkan di wilayah mana saja di DKI atau dipindah posisinya.
“Bisa saja bapak atau ibu tidak cocok jadi camat dan lurah. Ternyata di tempat lain lebih cocok. Ini yang kita rancang. Percayalah pada kami (Jokowi-Ahok) supaya kita semua makan dari yang halal, bukan uang haram,†katanya mengakhiri.
[wid]
BACA JUGA: