Beberapa anggota DPRD Mamuju yang ikut demo diantaranya, Arsal Aras (Golkar), Hasanuddin Zaelong (Hanura), Firman Argo Waskito (PDI-P), Suraidah Duka (Demkrat), Camat Topoyo, Irawati Jamal dan para aparat kepala desa se-wilayah Mateng. Aksi demo ribuan masyarakat Mateng ini terkait kekecewaan mereka terkait kisruh penempatan pejabat karateker Daerah Otonom Baru (DOB) Mateng.
"Jika gubernur tidak berada di kantor ini maka kami meminta perwakilan gubernur untuk berdialog dengan masyarakat terkait persoalan penempatan karateker di Mateng," kata Arsal Aras dalam orasinya.
Dia mengatakan, hingga kini masih terjadi tarik ulur soal siapa yang akan didaulat sebagai pejabat bupati karateker di Kabupaten Mateng. Masyarakat hanya menginginkan agar Habsi Wahid ditunjuk sebagai pejabat karateker.
Menurut dia, belum dilantiknya Karetaker Bupati Meteng oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi 22 April 2013 di Jakarta menjadi titik awal keresahan masyarakat di Mateng.
"Ini perlu kita perjuangkan. Kita tidak boleh tinggal diam. Kita yang perjuangkan, kita punya daerah, kita yang perjuangkan lama, kemudian orang lain yang mau menikmati. Bagi kita ini tidak benar," tegasnya.
Ia menyampaikan, Semula telah direncanakan sebelumnya, pelantikan pejabat Bupati Mamuju Tengah itu dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan karetaker sejumlah Daerah otonomi Baru (DOB) yang telah ditetapkan.
"Lingkaran kepentingan yang melilit wilayah penghasil kepala sawit itu membuat jadwal pelantikan pelaksana tugas kepala daerah Mamuju Tengah ditunda," katanya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD daerah pemilihan Kecamatan Karossa. Dia menyampaikan, saat ini masyarakat di daerah Mateng dirundung rasa cemas karena belum ada jadwal pasti pelantikan pejabat karateker. Sementara itu, Sekprov Sulbar, Ismail Zainuddin menyampaikan, aspirasi masyarakat Mateng akan disampaikan langsung ke gubernur.
"Hari ini Pak gubernur masih berada di Jakarta mengikuti rapat Musrenbang nasional," katanya
.[ant/wid]
Sejumlah anggota DPRD dan para camat Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa, ikut bergabung dengan ribuan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Mamuju Tengah (Mateng), dalam unjuk rasa di depan kantor gubernur setempat. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: