"106 rumah rusak berat dan 83 rumah rusak ringan," kata Kepala Desa Banyumudal Goris di Wonosobo, Rabu (10/3).
Dari sejumlah rumah rusak tersebut di Dusun Larangan terdapat sembilan rumah rusak berat dan 11 rumah rusak ringan. Sedangkan di Dusun Krajan 97 rumah rusak berat dan 72 rusak ringan.
Goris mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun kerugian material ditafsir mencapai Rp 1,2 miliar.
Angin kencang membuat atap rumah warga, baik yang berupa seng maupun genting beterbangan. Selain merusak rumah, puting beliung yang disusul dengan hujan deras tersebut juga menyebabkan harta benda milik warga rusak dan tidak bisa difungsikan kembali. Beberapa warga juga mengaku kesulitan biaya untuk membangun kembali rumahnya. Warga bersama relawan, anggota TNI, dan Polri bergotong royong membersihkan jalan yang tertutup material seng dan kayu.
Camat Sapuran Agus Fajar Wibowo, mengatakan kebutuhan utama korban puting beliung adalah seng, kayu, dan paku untuk membangun kembali rumah mereka yang porak poranda. Selain itu, katanya, warga juga memerlukan makanan dan minuman sehingga meminta kaum perempuan untuk bahu-membahu di dapur umum.
Setelah terealisasi bantuan material, pihaknya akan berkoordinasi dengan warga Banyumudal dan para relawan untuk bergotong royong membangun rumah yang rusak.
"Demi pulihnya kondisi Dusun Krajan dan Larangan, kami berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo segera datang," katanya.
[ant/dem]
BERITA TERKAIT: