Puting Beliung Sapu Sukabumi, 210 Rumah Rusak

Rabu, 10 April 2013, 16:28 WIB
Puting Beliung Sapu Sukabumi, 210 Rumah Rusak
ilustrasi/ist
rmol news logo . Angin puting beliung menerjang Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (10/4). Akibatnya, 210 unit rumah di Kecamatan Simpenan dan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, rusak.

"Dari hasil pendataan kami sebanyak 99 rumah rusak di Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu, lima di antaranya ambruk dan dua dari 111 rumah di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, dalam kondisi rusak berat," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.

Bencana alam itu, selain merusak rumah warga juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan lainnya. Kata Usman, data tersebut bisa saja berubah karena sampai saat ini pihaknya melakukan pendataan dan bisa saja kerusakan yang disebabkan oleh bencana tersebut bertambah, mengingat masih ada beberapa laporan yang masuk ke pihaknya.

Saat ini, katanya, pihaknya belum bisa memilah kategori kerusakan seperti rusak berat, sedang dan ringan, hanya baru terlihat sebanyak tujuh rumah ambruk di dua desa tersebut. Nantinya, akan kembali diverifikasi untuk kategori kerusakan itu.

"Tidak hanya rumah, fasilitas umum lainnya seperti masjid dan tempat ibadah lain pun ada yang terkena dampak bencana ini. Untuk sementara, korban yang rumah rusak diungsikan dahulu ke tempat yang lebih aman," tambahnya.

Dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana puting beliung, BPBD dibantu oleh TNI dan Polri. Puing rumah yang rusak sudah mulai dibersihkan, mayoritas rumah warga yang rusak pada bagian atap dan temboknya karena terhempas oleh angin tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi ada satu orang warga, yakni Kae (48), warga Kampung Benteng, Desa Jayanti, yang mengalami luka-luka karena tertimpa bangunan rumah yang ambruk saat peristiwa tersebut berlangsung pada Selasa (9/4).

"Sampai saat ini kami juga masih siaga di lokasi bencana dan terus mendata khawatir ada rumah warga yang rusak tetapi tidak terdata," kata Usman.[ant/dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA