Petugas BPBD Banjarnegara, Zaenudin, mengatakan, berdasar pengukuran yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), konsentrasi CO2 dan aktivitas kegempaan di Kawah Timbang masih tinggi. Dengan demikian, warga diminta tidak mendekati kawah hingga statusnya diturunkan.
"Statusnya hingga saat ini masih siaga. Selasa kemarin, di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dieng, terekam beberapa kali gempa vulkanik," jelasnya, Rabu (10/4).
Sedangkan gas CO2, kendati dalam jarak 1.000 meter sudah tidak tercium bau belerang, ternyata konsentrasi di dalam tanah masih sangat tinggi setelah diukur.
"Pengukuran dilakukan di sepanjang Kali Sat dengan jarak 1.000 hingga 1.500 meter di kedalaman 20 hingga 50 centimeter," ujarnya.
Konsentrasi rata-rata pengukuran di tujuh titik masih sekitar 0,8 hingga 1,3 persen volume. Sedangkan konsentrasi CO2 yang aman bagi kesehatan manusia adalah di bawah 0,5 persen. Dengan demikian warga untuk sementara ini masih belum diperbolehkan mendekat ke area radius 1.000 meter dari Kawah Timbang.
"Status siaga ini akan segera diturunkan seiring penurunan aktivitas Kawah Timbang sampai aman didekati warga," katanya.
Kepala PVMBG, Surono, saat dihubungi
Antara dari Banjarnegara, Rabu (10/4) mengatakan, pada Selasa kemarin (9/4) terjadi satu kali gempa vulkanik dalam sekitar pukul 18.00 - 00.00 WIB. Bau belerang tidak tercium pada jarak 1.000 meter ke arah barat dan tercium lemah pada jarak 1.500 meter ke arah selatan dari Kawah Timbang.
"Di luar radius 1.000 meter dari Kawah Timbang, tidak terdeteksi adanya gas vulkanik di udara bebas yang berbahaya bagi kehidupan," katanya.
Dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Rabu pukul 00.00 - 06.00 WIB, terekam adanya dua kali gempa vulkanik dalam.
[ald]
BERITA TERKAIT: