"Kita sudah melayangkan surat permohonan rencana kenaikan tarif Kopaja AC S-13 jurusan Ragunan-Grogol. Jadi ini baru tahap kami kirim surat ke Pemda," ujar Ketua I Kopaja Nanang Basuki saat dihubungi
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 11/8).
Pihak Kopaja pun mematok tarif terendah Rp 5 ribu dan tertinggi Rp 7 ribu. Nanang beralasan, jika tarif yang dikenakan terlalu rendah dikhawatirkan bisa mematikan operasi Kopaja non AC dengan rute yang sama.
Nanang juga menjelaskan, rencana kenaikan ini bagian dari upaya agar standar pelayanan dapat terjaga baik. Mengingat, angkutan moda massal ini tidak mendapat subsidi untuk biaya perawatan kendaraan termasuk gaji sopir dan kondektur yang dibayarkan per bulan.
"Kalau tarifnya hanya Rp 2 ribu ini tidak menutupi biaya operasional," imbuhnya.
Di lain pihak, Nanang menambahkan, keberadaan Kopaja AC membuat kondisi belakang Ragunan yang kini dipakai sebagai terminal angkutan ini menjadi ramai.
"Selama ini di belakang Ragunan itu sepi, dengan keberadaan Kopaja AC sudah banyak kendaraan motor dan mobil yang parkir disana. Ini artinya keberadaan Kopaja AC sudah dapat merangsang masyarakat untuk dapat menggunakan Kopaja AC S13," terangnya.
Bahkan lebih jauh Nanang mengungkapkan, pihaknya juga berencana mengambil rute lain kalau konsep dan manajemen angkutan moda massal ini sudah tertata baik.
"Ini konsep awal saja. Tapi itu masih perlu perbaikan-perbaikan," tukasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: