Begitu tegas Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menanggapi keluhan pasien terjangkit corona bahwa mereka merasa terus diawasi.
"Ada yang curhat bahwa mereka merasa diawasi, sedangkan mereka di sini tidak diapa-apain, dikasih obat," kata Mohammad Syahril dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Selain itu, Mohammad Syahril juga membeberkam sejumlah fasilitas yang disediakan untuk para pasien di ruang isolasi.
"Di sana (ruang isolasi) kita buat senyaman mungkin, AC-nya (pendingin udaranya) bagus kayak di hotel, ya kan dia bisa nonton TV, kemudian bisa berkomunikasi ya," bebernya.
"Tapi sekali lagi, yang namanya orang sakit dan dalam isolasi tidak senyaman kalau kita di luar seperti ini. Jadi harap dimaklumi," sambung Mohammad Syahril.
Adapun terkait sistem pegawasan kesehatan, RSPI terus melakukan monitor di setiap waktu. Beberapa fasilitas disebutkan untuk mengawasi kesehatan para pasien.
"Dengan CCTV diruang observasi, dan kita tahu satu per satu pasien kondisinya dan sebagainya. Sekali lagi, kita sangat memaklumi kalau orang dalam pengawasan sendirian di ruangan seperti itu ya," pungkas Mohhamad Syahril.
Hingga Rabu (4/3) hari ini, RSPI mencatat pasien yang dirawat di ruang isolasi sebanyak 9 orang.
Dari total itu, dua orang di antaranya berstatus positif corona. Mereka merupakan ibu berumur 64 tahun dan puterinya yang berumur 31 tahun.
Selain itu, 7 orang lainnya berada dalam status Orang Dalam Pengawasan (ODP). Karena 5 orang terdata pernah melakukan kontak dengan dua pasien terjangkit. Sementara 2 orang lainnya pernah beeprgian ke luar negeri, dan memiliki gejala suspect corona.
BERITA TERKAIT: