Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Spumante Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2).
"Sidik jari yang diberikan oleh pihak kepolisian Malaysia kepada KBRI dan diteruskan ke Jakarta adalah sama dengan milik sidik jari WNI yang dilaporkan hilang oleh pengacara ini," lanjutnya.
Meski kepolisian Malaysia belum secara resmi menyampaikan informasi mengenai hasil tes DNA WNI ini, namun Nasir mengatakan, hingga kini pihak kepolisian Malaysia terus memproses analisa sampel DNA WNI tersebut.
"KBRI juga mencoba berkoordinasi dengan kepolisian Jakarta untuk mendapatkan informasi terkait dengan data penggunaan handphone (HP), dan juga pergerakan dari penggunaan ATMnya," tutur Tata.
Tata juga menerangkan bahwa dua pelaku dari pembunuhan mutilasi tersebut bukanlah dari warga negara Malaysia.
"Terkait dengan pelakunya bisa disampaikan bahwa pihak kepolisian Malaysia, saat ini sedang menahan dan menginvestigasi dua Warga Negara Asing (WNA), jadi bukan warga negara Malaysia, tapi WNA," paparnya.
"Ini masih terus diproses dan mereka juga sedang mencari satu orang lagi yang mereka ingin tanyakan, mengenai kejadian yang terjadi di Sungai Buloh," tandas Tata.
Hingga kini KBRI akan terus mengawal dan mambantu proses investigasi, serta memberikan pendampingan kepada keluarga korban, khususnya dalam proses pemulangan jenazah.
[hta]