Menurut OB yang enggan disebutkan namanya itu, mengakui sauna hanya sebagai kedok. Pihaknya juga tidak memperkerjakan terapi bagi para pengunjung.
Para pengunjung bisa mencari pasangan dilokasi, namun bagi pengunjung yang membawa pasangannya, tempat kebugaran itu juga memberikan akses.
"Nggak ada Terapis, sesama dan saling suka dan lihat-lihatan," ujarnya saat diinterogasi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, Sabtu (7/10).
OB yang ikut diamanakan itu juga menjelaskan, untuk masuk ke T1, Para pengunjung hanya perlu membayar Rp 165.000. Selain kamar dan fasilitas, mereka akan mendapatkan sex toy, kondom, dan pelumas.
Pihak pengelola mengaku tidak ada acara khusus untuk menarik pengunjung. Mereka hanya menyediakan fasilitas seperti kamar, alat kebugaran, dan kolam mandi bersama.
"Nggak ada (mengadakan) event," tuturnya saat memberikan kesaksian.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono belum mau membeberkan lebih jauh mengenai operasi tempat sauna tersebut. Sudah berapa lama beroperasi maupun bagaimana cara komunitas itu berhubungan.
"Ini baru tadi malam, baru juga kita akan periksa detail mendetail. Tunggu saja," tutupnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: