Basaria berjanji akan akan memenuhi tiga tuntutan Kokam.
Yaitu, terkait pengusutan dugaan suap Rp. 100 juta Densus 88 Kepolisian RI terhadap Suratmi terkait kematian suaminya, Siyono; mengungkap tuntas kasus korupsi E-KTP; dan menolak revisi UU KPK.
"Tiga permintaan tersebut akan kami penuhi. Karena tidak ada kata takut untuk KPK," jelas Basaria.
Terkait kasus Siyono, dia menjelaskan, pihaknya sudah bersurat secara formal kepada PPATK untuk mengetahui darimana asal uang tersebut. Namun sampai hari ini belum ada jawaban.
"Jadi kita tunggu itu," ungkapnya.
Soal revisi UU KPK, mereka sudah bulat akan menolak. Sedangkan kasus E-KTP, saat ini KPK sedang mengusutnya.
Panglima Kokam Dahnil Anzar Simanjuntak menyambut baik komitmen pimpinan KPK tersebut. "KPK adalah harapan satu-satunya untuk pemberantasan korupsi di Indonesia," jelas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Usai bertemu pimpinan KPK, ratusan KOKAM yang ikut aksi kemudian melaksanakan shalat Jumat di halan gedung anti rasuah itu. Seluruh pegawai KPK yang bergama Islam ikut serta dalam shalat Jumat, termasuk Ketua Wadah Pegawai KPK, Novel Baswedan.
Setelah shalat Jumat, penyidik senior tersebut juga berkesempatan memberikan sambutan.
Saat ini, aksi #KawalKPKBerani sudah selesai. Pasukan Kokam sudah meninggalkan gedung KPK menuju kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya.
[zul]
BERITA TERKAIT: