Sabtu, 27 Desember 2025, 11:35 WIB
Kementerian Pertahanan (Kemhan) memasang mesin penjernih air di Desa Batu Hula, Kecamatan Batangtoru, Sumatera Utara, yang menjadi titik pengungsian korban banjir (Dokumentasi Media Kemhan)
RMOL. Kementerian Pertahanan (Kemhan) memasang mesin penjernih air di Desa Batu Hula, Kecamatan Batangtoru, Sumatera Utara, yang menjadi lokasi pengungsian korban banjir.
Pemasangan tersebut dilakukan oleh Universitas Pertahanan (Unhan) RI bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui pembentukan Satuan Tugas Pengembangan dan Penerapan Teknologi Penjernihan Air. Satgas ini bertugas menghadirkan solusi penyediaan air bersih bagi masyarakat terdampak bencana.
Kadet Program Studi Teknik Sipil FTTP Unhan, Sersan Mayor Dua Kadet Ronald Marcus Sihite, menjelaskan bahwa sistem penjernihan air menggunakan teknologi fiber reinforced plastic (FRP) sebagai tabung filtrasi utama. Teknologi ini dirancang untuk memudahkan pengoperasian di lapangan.
“Di dalam sistem FRP terdapat beberapa lapisan media penyaring, yaitu manganese ferrolit dan manganese zeolit untuk mengurangi kandungan logam dan kekeruhan, karbon aktif untuk menyerap bau, warna, serta zat pencemar organik, dan silika untuk memperhalus hasil penyaringan,” jelas Marcus dalam keterangan resmi, Sabtu, 27 Desember 2025.
Air hasil filtrasi kemudian diproses lebih lanjut menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) guna menyaring partikel berukuran sangat kecil, termasuk garam terlarut dan kontaminan mikro.
Tahap akhir dilakukan melalui penyinaran ultraviolet (UV) yang berfungsi membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya sehingga air aman untuk dikonsumsi.
Keunggulan utama teknologi ini terletak pada efisiensi biaya dan kapasitas produksi yang tinggi. Mesin tersebut mampu menghasilkan lebih dari 20.000 liter air bersih per hari, serta sekitar 4.000–5.000 liter air layak konsumsi setiap harinya.
“Terima kasih telah memberikan fasilitas mesin penjernih air. Mesin ini sudah berfungsi dan airnya bisa langsung diminum. Ini sangat bermanfaat bagi kami para pengungsi, sekitar 1.700 jiwa yang ada di desa kami,” ujar Kepala Desa Batu Hula.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.