Hal itu ditopang dari sejarah kemaritiman China yang banyak melahirkan pelaut-pelaut ulung. Pulau Hainan menjadi salah satu tempat yang menyimpan banyak catatan sejarah kemaritiman China.
Kisah itu tertuang dalam drama teatrikal yang dipentaskan di Sanya Romance Park. Bermula dari peradaban nenek moyang Hainan, mitologi serta kebesaran kekaisaran China tercermin dalam pertunjukan tersebut.
Dalam rangkaian kegiatan 'Senior Officials Training Course on Blue Economy Development and Enviromental Protection for ASEAN countries' yang digelar China Institute for Reform and Development (CIRD) di Hainan pada 2-22 Juli 2025, redaksi
RMOL berkesempatan menyaksikan teatrikal tersebut.
Perpaduan antara seni budaya, mitologi hingga teknologi membaur dalam teatrikal dengan durasi lebih dari 1 jam tersebut. Teatrikal terbagi dalam empat scene.
Scene pertama mengisahkan tentang peradaban purba di Pulau Hainan. Kedua, berkisah di era kekaisaran dalam menghadi ekspansi pelaut Jepang. Ketiga, mengisahkan jalur sutra maritim China era kekaisaran yang membangun hubungan dengan banyak wilayah. Dan, scene keempat bercerita tentang era kemaritiman di massa modern seperti sekarang.
Teatrikal ini melibatkan banyak pemain dengan penampilan akrobatik. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sanya Romance Park ini turut menggandeng Rusia dalam perpaduan teknologinya.
"It's amazing," ungkap salah satu peserta pelatihan yang digelar CIRD asal Liberia.
Dengan teatrikal ini, bisa dibilang China ingin menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Negeri Tirai Bambu tersebut serius membangun kejayaan maritim untuk kepentingan nasionalnya.
BERITA TERKAIT: