Dua Staf Kedutaan Israel Tewas Ditembak di Luar Museum Yahudi Washington DC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 22 Mei 2025, 13:44 WIB
Dua Staf Kedutaan Israel Tewas Ditembak di Luar Museum Yahudi Washington DC
Petugas penegak hukum bekerja di tempat kejadian setelah dua staf kedutaan Israel di Washington ditembak dan dibunuh di luar Museum Yahudi Ibukota/Net
rmol news logo Dua staf kedutaan Israel ditembak mati di luar Museum Yahudi Ibu Kota Amerika Serikat Washington DC pada Rabu malam waktu setempat, 21 Mei 2025 dalam sebuah insiden yang disebut sebagai serangan bermotif antisemitisme oleh pihak berwenang.

Menurut Kepala Polisi Metropolitan Pamela Smith, kedua korbc ran, seorang pria dan seorang wanita baru saja meninggalkan acara di museum tersebut ketika seorang pria berusia 30 tahun mendekati kelompok mereka dan melepaskan tembakan. 

Tersangka yang belum diungkap identitasnya itu sempat terlihat mondar-mandir di sekitar lokasi sebelum melakukan aksinya, dan akhirnya ditahan oleh petugas keamanan museum setelah sempat masuk kembali ke dalam gedung.

“Ketika ditahan, pria itu mulai meneriakkan slogan bebaskan, bebaskan Palestina,” ujar Smith dalam konferensi pers, seperti dimuat Associated Press.

Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Yechiel Leiter, mengungkapkan bahwa kedua korban adalah pasangan muda yang tengah merencanakan pertunangan. 

“Pria itu telah membeli cincin minggu ini dan berniat melamar minggu depan di Yerusalem,” kata Leiter, menambahkan bahwa kehilangan ini sangat memilukan bagi komunitas diplomatik Israel.

Presiden Israel, Isaac Herzog, juga mengutuk keras insiden teror yang membawa duka mendalam bagi kelompok mereka. 

“Ini adalah tindakan kebencian dan antisemitisme yang tercela, yang telah merenggut nyawa dua karyawan muda kedutaan Israel. Kami hancur. Hati kami bersama keluarga korban,” ujarnya.

Reaksi juga datang dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menulis melalui media sosial: “Pembunuhan mengerikan di DC ini, yang jelas-jelas berdasarkan antisemitisme, harus diakhiri, SEKARANG! Kebencian dan radikalisme tidak memiliki tempat di AS. Belasungkawa kepada keluarga korban. Sangat menyedihkan bahwa hal-hal seperti ini bisa terjadi! Tuhan memberkati kalian semua!”

Saksi mata di lokasi kejadian, Yoni Kalin dan Katie Kalisher, mengatakan mereka berada di dalam museum saat mendengar suara tembakan. 

Kalin menceritakan bagaimana tersangka masuk dengan wajah tertekan dan sempat diberi air oleh pengunjung lain, tidak menyadari bahwa ia adalah pelaku penembakan. 

“Kemudian ia mengeluarkan keffiyeh merah dan berteriak: Bebaskan Palestina,” jelas Kalin.

Federasi Yahudi Washington Raya juga merilis pernyataan belasungkawa. 

“Kami berduka atas kehilangan dua jiwa dalam serangan ini. Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga dan semua yang terdampak oleh tindakan kekerasan antisemit yang tragis ini,” demikian bunyi pernyataan mereka.

Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung, sementara pihak keamanan meningkatkan pengamanan di sekitar lokasi diplomatik dan situs-situs Yahudi di kota tersebut.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA