Hadiah tersebut diberikan melalui utusan khusus Trump, Steve Witkoff, yang menyerahkan lukisan itu di Moskow awal bulan ini.
Meskipun demikian, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak memberikan komentar lebih lanjut terkait maksud atau arti dari hadiah lukisan potret Trump tersebut.
Lukisan ini pertama kali disebutkan oleh Witkoff dalam wawancara dengan mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson.
Witkoff mengungkapkan bahwa Trump sangat terkesan dengan hadiah tersebut, bahkan menyebutnya sebagai "indah".
“Trump jelas tersentuh dengan potret ini. Dia melihatnya sebagai anugerah dari Putin," kata Witkoff, seperti dimuat
Associated Press.Witkoff, yang sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan pejabat Rusia mengenai upaya gencatan senjata dalam perang Ukraina, juga mengungkapkan bahwa Putin menyampaikan rasa simpatinya kepada Trump saat calon presiden AS itu terluka dalam serangan tembakan pada 2022.
"Putin mengatakan dia berdoa untuk temannya, Trump," tutur Witkoff.
Hadiah ini diberikan di tengah-tengah pembicaraan gencatan senjata yang terus berlangsung antara AS dan Rusia di Arab Saudi pada hari Senin, 24 Maret 2025.
Sebelumnya, pejabat AS telah bertemu dengan negosiator Ukraina, memfokuskan perhatian pada penyelesaian damai yang diharapkan dapat mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun tersebut.
Tahun 2018, Putin juga memberi Trump sebuah bola sepak yang sudah melalui pemeriksaan ketat oleh Dinas Rahasia AS untuk memastikan tidak ada alat penyadap yang terpasang.
Hadiah tersebut kemudian diberikan Trump kepada putranya sebagai tindakan pencegahan, mengingat latar belakang hadiah dari era Soviet yang terkadang berisi perangkat penyadap.
Mengenai lukisan potret terbaru ini, belum ada konfirmasi apakah lukisan tersebut telah melalui prosedur serupa.
Namun, ini bukan pertama kalinya Putin memberi hadiah kepada seorang presiden AS. Pada 2021, saat bertemu dengan Presiden Joe Biden di Jenewa, Putin memberikan hadiah berupa kotak tulis pernis senilai 12.000 dolar AS dan pena.
Di sisi lain, pada 2013, ia dilaporkan mengirimkan piring porselen dan cangkir espresso kepada Presiden Barack Obama.
Tidak jelas apakah lukisan yang diberikan Putin kali ini mengandung perangkat penyadap, namun hadiah tersebut memunculkan kembali ingatan tentang hadiah yang ternyata mengandung alat pemantau yang pernah diberikan oleh Uni Soviet.
Pada 1945, seorang diplomat Soviet memberikan ukiran Lambang Negara Amerika Serikat yang ternyata disadap.
Sementara itu, Gedung Putih belum memberikan tanggapan mengenai potret yang diterima Trump dari Putin, dan apakah lukisan tersebut akan diteliti lebih lanjut.
BERITA TERKAIT: