Pernyataan ini disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Kaja Kallas di Konferensi Keamanan Munich, Jerman, pada Jumat 14 Februari 2025.
Kallas menekankan bahwa warga Palestina memiliki hak untuk tetap tinggal di Jalur Gaza serta hak-hak lainnya yang harus dihormati, termasuk oleh Israel.
Dia mengingatkan bahwa sejak awal berdirinya, para pendiri Israel telah menekankan pentingnya menggabungkan aspek keamanan dengan keadilan.
"Ini berarti bahwa warga Palestina punya hak, dan hak-hak ini harus dihormati. Mereka berhak berada di sana. Warga Israel khawatir tentang keamanan mereka, tetapi warga Palestina juga berhak memiliki negara," kata Kallas, seperti dilansir
Anadolu pada Sabtu 15 Februari 2025.
"Itulah sebabnya saya yakin kita perlu mencapai keseimbangan, dan inilah sebabnya Uni Eropa mendukung solusi dua negara," tambah Kallas.
Dalam kesempatan tersebut, Kallas juga mengumumkan bahwa Dewan Asosiasi Uni Eropa-Israel akan bersidang pada 24 Februari 2025 untuk membahas situasi di Gaza dan perkembangan regional secara lebih luas.
Tidak seperti pertemuan sebelumnya, kali ini perwakilan dari seluruh 27 negara anggota Uni Eropa akan hadir untuk berdiskusi secara terbuka dengan Israel.
"Kali ini, negara-negara anggota benar-benar ingin berdiskusi secara terbuka dan tulus dengan Israel. Beginilah cara kerja teman dan sekutu—dengan keterbukaan dan kejujuran dalam membahas topik-topik yang sulit," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: