Baru-baru ini, Republik Irak kembali menegaskan dukungannya terhadap integritas wilayah Maroko serta menyambut baik momentum internasional yang mendukung rencana otonomi sebagai solusi penyelesaian sengketa Sahara Maroko.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, dalam konferensi pers bersama setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, di Rabat.
"Kami mendukung solusi politik yang realistis dan berbasis konsensus, sebagaimana yang dianjurkan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Fuad Hussein, seperti dimuat dalam keterangan pers Kerajaan Maroko pada Senin, 10 Februari 2025.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan diplomatik dalam menyelesaikan permasalahan ini demi stabilitas kawasan.
Sementara itu, Menlu Maroko menyambut baik pernyataan Irak yang menegaskan hubungan kuat antara kedua negara.
"Dukungan Irak mencerminkan komitmen terhadap prinsip integritas wilayah dan stabilitas regional," kata dia.
Dalam pernyataan bersama, Maroko dan Irak juga menegaskan tekad mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan keamanan.
Dukungan Irak terhadap rencana otonomi yang diusulkan Maroko semakin memperkuat posisi kerajaan dalam menyelesaikan sengketa Sahara Maroko melalui solusi yang damai dan dapat diterima oleh komunitas internasional.
BERITA TERKAIT: