Pesawat Air Force One milik Biden mendarat di luar Lima, saat Xi, yang mendarat beberapa jam sebelumnya, diterima di istana presiden oleh pemimpin Peru Dina Boluarte.
Menurut laporan Gedung Putih, Biden dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral tertutup dengan Xi hari Sabtu, 16 November 2024.
"Kedua pemimpin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan yang mencakup berbagai titik panas global, termasuk meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, di sela-sela forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Lima, Peru," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
AFP. Dikatakan bahwa Biden akan menyuarakan kekhawatirannya atas kelompok yang terkait dengan Tiongkok yang baru-baru ini meretas telekomunikasi pribadi pejabat AS terkemuka.
"Presiden telah menunjukkan bahwa AS dan Tiongkok dapat mengelola perbedaan kita dan mencegah persaingan agar tidak mengarah ke konflik atau konfrontasi, dan dia melakukannya dengan memastikan pemeliharaan jalur komunikasi yang terbuka," tambahnya.
Biden dan Xi memulihkan perundingan tingkat pemimpin pada November lalu yang menghasilkan lebih banyak kerja sama dalam upaya antinarkotika tetapi sedikit kemajuan dalam isu-isu yang lebih besar seperti potensi konflik atas Taiwan.
Pemerintahan Demokrat menyelesaikan aturan bulan lalu yang membatasi investasi AS dalam kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan semikonduktor di Tiongkok yang akan mulai berlaku pada bulan Januari.
Kedua langkah tersebut ditolak oleh Tiongkok karena dianggap kontraproduktif.
Trump, seorang Republikan, telah berjanji untuk mengadopsi tarif menyeluruh sebesar 60 persen atas impor barang-barang Tiongkok oleh AS sebagai bagian dari paket tindakan perdagangan America First. Beijing menentang langkah-langkah tersebut.
Xi dilaporkan menelepon Trump minggu lalu untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum pada 5 November.
Sementara Trump baru mulai menjabat pada 20 Januari mendatang.
BERITA TERKAIT: