Pada Rabu 13 November 2024 waktu setempat, Trump menunjuk Perwakilan AS dari Partai Republik Matt Gaetz untuk menjadi calon jaksa agungnya.
Penunjukannya mengejutkan banyak pengamat karena namanya tidak berada di urutan teratas daftar calon potensial yang spekulatif.
Jabatan jaksa agung merupakan jabatan yang sangat kuat dan muncul setelah kampanye di mana Trump mencela "tanpa bukti yang dapat dipercaya" terhadap Departemen Kehakiman pemerintahan Joe Biden.
“Matt adalah seorang pengacara yang sangat berbakat dan ulet, dilatih di William & Mary College of Law, yang telah membedakan dirinya di Kongres melalui fokusnya dalam mencapai reformasi yang sangat dibutuhkan di Departemen Kehakiman,” kata Trump dalam sebuah pernyataan yang diposting di Truth Akun media sosial.
Trump juga mengatakan, Matt akan mengakhiri Pemerintahan yang Dipersenjatai, melindungi Perbatasan, membubarkan Organisasi Kriminal, dan memulihkan Kepercayaan dan Iman rakyat Amerika yang telah hancur terhadap Departemen Kehakiman.
Pencalonan Gaetz sebagai jaksa agung langsung disambut dengan skeptisisme oleh beberapa Senator Republik, yang nantinya berhak mengonfirmasi atau menolak pengangkatan anggota kongres Florida tersebut sebagai Jaksa Agung.
"Saya tidak menganggap ini sebagai nominasi serius untuk jaksa agung," kata Senator Republik Lisa Murkowski kepada wartawan di Capitol.
"Yang ini tidak ada dalam daftar pilihan saya," ujarnya.
Gaetz saat ini tersandung beberapa kasus hukum dan bahkan masih diselidiki oleh Komite Etik DPR atas tuduhan pelecehan seksual, penggunaan narkoba ilegal, dan potensi upaya menghalangi penyelidikan.
Trump dengan lantang menolak kedua kasus tersebut, menuduh Departemen Kehakiman di bawah Presiden Demokrat Joe Biden telah digunakan untuk melawannya demi merusak prospek politiknya.
BERITA TERKAIT: