Haniyeh yang merupakan Kepala Biro Politik Hamas Palestina memang telah lama tinggal di Doha bersama dengan anggota lainnya.
Menurut laporan
The Sun, jenazah Haniyeh yang baru tiba dari Iran akan disolatkan masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, masjid terbesar di Qatar.
Haniyeh nantinya dikebumikan di sebuah pemakaman di Lusail, sebelah utara Doha.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut para pemimpin Arab dan Islam serta perwakilan dari faksi Palestina lainnya dan anggota masyarakat akan menghadiri acara tersebut.
Sebelum tiba di Qatar, jenazah Haniyeh telah lebih dulu disalatkan di Iran dengan diimami oleh pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Haniyeh dinyatakan tewas pada Rabu (31/7) di tempat penginapannya di Teheran, sehari setelah dia menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Iran.
Israel, yang dituduh oleh Hamas, Iran, dan pihak lain atas serangan tersebut, belum mengomentarinya secara langsung.
Pembunuhan pemimpin Hamas itu terjadi beberapa jam setelah Israel menyerang daerah pinggiran selatan Beirut, menewaskan Fuad Shukr, komandan militer Hizbullah yang bersekutu dengan Hamas.
Qatar telah menjadi tuan rumah biro politik Hamas dengan restu Amerika Serikat sejak 2012 setelah kelompok militan Palestina itu menutup kantornya di Damaskus.
Haniyeh telah memainkan peran kunci dalam perundingan untuk kemungkinan gencatan senjata di Gaza, berhubungan dengan mediator Qatar, yang telah memimpin negosiasi di balik layar selama berbulan-bulan bersama Mesir dan AS.
BERITA TERKAIT: