Pejabat polisi Basanta Rajauri mengatakan bahwa kecelakaan itu telah menewaskan 18 orang, sementara satu pilot yang terluka menjadi satu-satunya korban selamat.
Menurut salah seorang dokter, sang pilot mengalami cedera pada matanya namun tidak dalam bahaya.
"Korban dibawa ke Rumah Sakit Kathmandu Medical College untuk mendapatkan perawatan," ujarnya, seperti dimuat
Associated Press.
Sementara itu, jenazah telah dibawa ke T.U. Rumah Sakit Pendidikan di Kathmandu untuk otopsi.
Manifes maskapai menunjukkan ada dua pilot dan 17 penumpang, di antaranya hanya ada satu perempuan.
Awak kapal dan 16 penumpang adalah warga negara Nepal, salah satunya diidentifikasi sebagai orang asing tetapi tidak disebutkan kewarganegaraannya.
Pesawat Saurya Airlines hendak lepas landas dari Kathmandu ke kota resor Pokhara.
Tidak jelas bagaimana pesawat itu bisa tergelincir.
Gambar media lokal menunjukkan asap mengepul dan puing-puing pesawat berserakan di selokan.
Bandara Internasional Tribhuvan, bandara utama di Nepal untuk penerbangan internasional dan domestik, telah ditutup karena kru darurat sedang bekerja.
Terletak di dalam lembah yang dikelilingi oleh pegunungan di sebagian besar sisinya, bandara ini dianggap sebagai bandara yang menantang bagi pilot dan pesawat.
Pada tahun 2019, sebuah pesawat Bangladesh jatuh di bandara Tribhuvan, menewaskan 51 orang sementara 20 orang di dalamnya selamat.
Investigasi mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut tidak sejajar dengan landasan pacu dan pilotnya mengalami disorientasi dan mencoba mendarat ketika pesawat tersebut jatuh.
Pada tahun 2015, sebuah jet Turkish Airlines yang mendarat di tengah kabut tebal tergelincir dari landasan pacu yang licin di bandara Tribhuvan. Pesawat tersebut membawa 238 orang namun tidak ada korban luka serius.
BERITA TERKAIT: