Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bawakan Cerita Tsunami Aceh, SMA Labschool Kebayoran Juara Umum Festival di Bulgaria

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 20 Juli 2024, 17:07 WIB
Bawakan Cerita Tsunami Aceh, SMA Labschool Kebayoran Juara Umum Festival di Bulgaria
Pengumuman pemenang ajang International Youth Festival of Music and Arts-Muses 2024 yang diadakan di Sozopol, Bulgaria/Ist
rmol news logo Indonesia patut berbangga, puluhan siswa dan siswi SMA Labschool Kebayoran Jakarta menyabet gelar juara umum dalam ajang International Youth Festival of Music and Arts-Muses 2024 yang diadakan di Sozopol, Bulgaria.

Mereka disambut meriah orang tua dan perwakilan sekolah saat pulang membawa torehan tinta emas. Siswa berprestasi itu, tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pada Jumat malam (19/7).

Fitriyah Ulfa, selaku guru pendamping Tim Misi Budaya SMA Labschool Kebayoran Jakarta mengatakan, lomba tersebut merupakan salah satu ajang festival budaya paling bergengsi yang diadakan di Bulgaria.

"Paling bergengsi itu International Youth, karena festivalnya sudah cukup lama, kurang lebih 15 tahun atau 20 tahun dan itu yang sering diselenggarakan di Bulgaria," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (20/7).

Dalam perlombaan yang digelar pada 11-16 Juli tersebut, Ulfah mengatakan pihaknya berhasil meraih total lima medali emas dan satu medali perak.

"Total peserta dalam tim ada 32 siswa-siswi, yang terdiri dari 26 penari dan 6 pemain musik. Masing-masing individu mendapatkan medali. Kemudian kita juga mendapatkan dua nominasi Grandprix," tuturnya.

Ia merincikan kedua nominasi itu diraih dari kategori Tari Group dengan membawakan cerita "Tsunami Aceh" serta Quad Tari dengan kisah "Langgam Remaja".

Selain itu, Ulfah menyebut Tim Misi Budaya SMA Labschool Kebayoran Jakarta pada kesempatan yang sama juga turut berhasil menjadi juara kedua dalam ajang The World Cup of Folklore.

Karenanya, Ulfah mengaku sangat bangga dengan prestasi yang dihasilkan oleh para anak asuhnya tersebut. Pasalnya hanya dengan persiapan kurang dari dua bulan tetap bisa meraih banyak prestasi.

"Persiapan anak-anak ini luar biasa semangatnya, meski kurang dari 2 bulan persiapannya. Sedangkan anak-anak yang kita lawannya dari 11 negara itu persiapannya lebih lama, bisa tahunan," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA