Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 01 Mei 2024, 15:02 WIB
Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia
Petugas NYPD dengan perlengkapan anti huru hara menerobos masuk ke sebuah gedung di Universitas Columbia, tempat mahasiswa pro-Palestina dibarikade di dalam sebuah gedung dan mendirikan perkemahan, di New York City pada Selasa, 30 April 2024/Net
rmol news logo Aksi protes mahasiswa pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat semakin memanas setelah ratusan personel polisi dikerahkan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang mengambil alih gedung Hamilton.

Petugas polisi Kota New York (NYPD) memasuki halaman Universitas Columbia pada Selasa malam (30/4) untuk menangkap dan membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina yang mengambil alih gedung Hamilton hampir 24 jam dan mendirikan tenda protes di kampus Ivy League selama hampir dua minggu.

Tayangan langsung di televisi menunjukkan polisi yang mengenakan helm dan perlengkapan taktis memasuki kampus elit di Manhattan.

“Kami sedang membersihkannya,” teriak petugas polisi saat mereka berjalan menuju pintu masuk Hamilton Hall yang dibarikade, sebuah gedung akademik yang dimasuki dan dikuasai mahasiswa, seperti dimuat Reuters.

Terlihat barisan panjang petugas polisi masuk ke dalam gedung melalui jendela lantai dua, menggunakan kendaraan dengan tangga untuk mengakses lantai atas.

Petugas lainnya berkerumun di sekitar tenda, ketika para mahasiswa yang berdiri di luar kampus mencemooh mereka dengan teriakan “Malu, malu!”

Tak lama kemudian, petugas NYPD terlihat menggiring pengunjuk rasa yang diborgol ke kendaraan polisi ke luar gerbang kampus.

Polisi menaikkan sekitar 50 tahanan ke dalam sebuah bus, masing-masing dari mereka dengan tangan terikat di belakang punggung dengan tali zip, seluruh adegan diterangi dengan lampu kendaraan polisi yang berkedip merah dan biru.

“Bebas, bebas, bebaskan Palestina," teriak demonstran di luar gedung. Sementara yang lain berteriak "lepaskan para mahasiswa".

Penyerbuan gedung Hamilton Hall oleh mahasiswa dimulai pada malam hari ketika para pengunjuk rasa memecahkan jendela, menyerbu masuk dan membentangkan spanduk bertuliskan “Aula Hind,” yang secara simbolis mengganti nama gedung tersebut untuk seorang anak Palestina berusia 6 tahun yang dibunuh di Gaza oleh militer Israel.

Di luar gedung berlantai delapan, para pengunjuk rasa memblokir pintu masuk dengan meja, mengaitkan senjata untuk membentuk barikade dan meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina.

Walikota Eric Adams dan pejabat kepolisian kota mengatakan pengambilalihan Hamilton Hall dilakukan oleh pihak luar dan bukan bagian dari Universitas Columbia.

"Mereka bukan mahasiswa dan mungkin mahasiswa juga tidak tahu bahwa ada pihak luar yang menyulut kerusuhan di protes itu," ungkap Adams.

Salah satu pemimpin mahasiswa yang melakukan protes, Mahmoud Khalil, seorang cendekiawan Palestina yang bersekolah di Sekolah Hubungan Internasional dan Masyarakat Columbia dengan visa pelajar, membantah pernyataan bahwa pihak luarlah yang memprakarsai pendudukan.

“Mereka adalah mahasiswa Columbia," tegasnya.

Sehari sebelumnya, pihak kampus mengatakan pihaknya mulai memberhentikan mahasiswa yang menolak membongkar tenda. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA