Perusahaan tersebut diberi label sebagai production house independen milik Palestin, yang bertujuan untuk menunjukkan sisi yang lebih otentik dari Palestina dan menggambarkan kisah-kisah mereka yang jarang terdengar.
Mengutip
Anadolu Agency, Selasa (9/4), PH ini akan mempromosikan representasi budaya dan sosial serta memberikan suara para pembuat film yang sering diabaikan secara global.
Dalam pernyataan di Instagram, perusahaan ini menyatakan bahwa selama ini Palestina sering disalahpahami dan diabaikan oleh Hollywood. Untuk itu mereka bertekad untuk mengubah pandangan tersebut.
"Sudah terlalu lama kita disalahartikan, dianiaya, dan dikucilkan. Beginilah cara Hollywood menggambarkan kita. Kisah-kisah yang mereka ceritakan tentang kita memicu keterasingan dan penindasan terhadap kita,"bunyi pernyataan tersebut.
"Kami pantas untuk dilihat oleh dunia. Itulah sebabnya kami meluncurkan label film milik Palestina yang berakar pada perlawanan kreatif. Palestina akan terlihat," sambungnya.
Adapun PH Watermelon Pictures yang diambil dari simbol bendera Palestina itu telah merilis film debutnya yang berjudul Walled Off, yang merupakan film dokumenter tentang Walled Off Hotel di Bethlehem yang dikelola oleh warga Palestina dan dirancang oleh seniman jalanan terkenal Inggris, Banksy.
Film ini diproduksi secara kolaboratif, melibatkan kontribusi dari berbagai tokoh termasuk Anwar Hadid, saudara kandung Alana Hadid, Roger Waters dari Pink Floyd, dan Kweku Mandela, cucu mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Alana Hadid dan keluarga Hadid secara terbuka terus menyatakan dukungannya terhadap Palestina, bahkan menghadapi kritik yang membuat beberapa merek menghentikan kerjasama mereka karena sikap pro-Palestina yang vokal.
Meskipun demikian, Watermelon Pictures bertekad untuk terus mempromosikan representasi yang kuat dari Palestina dan membawa kisah-kisah mereka ke mata dunia.
BERITA TERKAIT: