KTT perdana ASEAN-GCC dijadwalkan di Riyadh, Arab Saudi pada Jumat (20/10). Presiden Joko Widodo telah dikonfirmasi hadir untuk acara ini.
Menurut sejumlah ahli, KTT ASEAN-GCC ini menunjukkan upaya dua blok regional untuk menghindari persaingan pengaruh kekuatan negara-negara adidaya.
GCC terdiri dari Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain dan Oman. Mereka pertama kali menjalin hubungan dengan ASEAN pada tahun 1990.
Dalam beberapa tahun terakhir, ASEAN telah meningkatkan hubungan dengan berbagai mitra dialog, seperti Amerika Serikat, China, India, Jepang, dan Australia, menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.
Mengutip
Channel News Asia, ASEAN kini sedang menjajaki kerja sama yang lebih besar dengan Timur Tengah.
Hubungan antara kedua kawasan semakin meningkat, dengan keenam anggota GCC menandatangani pakta perdamaian ASEAN, Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama (TAC), dalam beberapa tahun terakhir.
Peneliti Pusat Studi ASEAN di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Sharon Seah meyakini akan ada upaya yang disepakati untuk memajukan hubungan dua organisasi tersebut.
“Mereka akan memperluas hubungan ke dalam perdagangan, investasi (dan) kerja sama di bidang energi. Kita sebenarnya sedang membicarakan masa transisi menuju energi ramah lingkungan akibat perubahan iklim. Ini adalah kekhawatiran yang dimiliki kedua belah pihak,” jelasnya.
BERITA TERKAIT: