Pelabuhan tersebut akan dibangun di Kepulauan Batanes, bagian utara Filipina yang hanya berjarak kurang dari 200 km dari Taiwan.
Mengutip
Reuters pada Kamis (31/8), rencananya pelabuhan tersebut akan dibangun di tepi selatan Selat Bashi, jalur air penting bagi kapal-japal yang melintasi Pasifik Barat dan Laut China Selatan.
Gubernur Provinsi Kepulauan Batanes Marilou Cayco mengatakan pihaknya tengah mencari investasi dari AS untuk membangun pelabuhan alternatif yang memungkinkan kargo dari ibu kota Manila dibongkar selama musim hujan.
"Rencananya pelabuhan tersebut akan dibangun di Pulau Basco, di mana akses terhadap fasilitas yang ada seringkali terhambat oleh gelombang besar," ujar Cayco.
Adapun keputusan terkait proyek tersebut akan diambil pada bulan Oktober.
Selama setahun terakhir, Filipina telah memperluas penggunaan pangkalan militernya oleh militer AS, sehingga melipatgandakan jumlah bantuan kemanusiaan.
Selain itu, ribuan tentara AS kini secara rutin dirotasi masuk dan keluar Filipina untuk berpartisipasi dalam manuver pelatihan bersama.
BERITA TERKAIT: