Pengusiran kuasa usaha Timor Leste dilakukan setelah pemimpin negara tersebut vokal mengkritik junta Myanmar. Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao dan Presiden Jose Ramos Horta mengutuk tindakan keras junta Myanmar yang banyak memakan korban jiwa warga sipil.
Marah dengan kritik tersebut, junta Myanmar mengusir kuasa usaha Timor Leste. Disebutkan bahwa pengusiran terjadi lantaran Ramos-Horta melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
"Timor Leste menegaskan kembali pentingnya mendukung semua upaya untuk memulihkan tatanan demokrasi di Myanmar dan menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Myanmar, sambil mendesak junta militer untuk menghormati hak asasi manusia dan mencari solusi damai dan konstruktif terhadap krisis ini," kata Timor Leste sebagai respons pada Sabtu malam (26/8).
Dimuat
Reuters, sebagai protes terhadap kudeta tahun 2021, banyak negara memiliki kuasa usaha di Myanmar, bukan duta besar. Meski begitu, militer yang berkuasa jarang mengusir atau menolak diplomat.
Myanmar dilanda kekerasan dan kekacauan ekonomi sejak militer merebut kekuasaan dan melancarkan tindakan keras terhadap lawan-lawannya, beberapa di antaranya melarikan diri ke luar negeri untuk membentuk pemerintahan di pengasingan.
BERITA TERKAIT: