Mengutip
The Jerusalem Post pada Selasa (25/7), bom itu diledakkan pada Senin (24/7) dan menargetkan sebuah akademi militer Jale Siyaad di Mogadishu.
Salah seorang tentara bernama Mayor Abdullahi mengkonfirmasi jumlah korban tewas mencapai 30 orang.
"Kami telah memastikan 30 tewas dan 73 lainnya luka-luka akibat ledakan di tempat pelatihan militer," ujarnya.
Tentara Somalia lain berpangkat Kapten Ali Farah mengatakan para korban sebagai besar berasal dari wilayah Shabelle Bawah dan datang ke ibu kota untuk pelatihan militer.
"Tentara sedang menghitung jumlah personel latihan ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya," ungkap Farah.
Kelompok pemberontak Al-Shabaab dalam sebuah pernyataan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut.
Tetapi jumlah korban melampaui jumlah yang dikeluarkan pemerintah Somalia.
"Pengebom telah membunuh 73 tentara dan melukai 124 lainnya," bunyi laporan tersebut.
Sejak 2006, pemerintah Somalia dihadapkan dengan pemberontakan Al-Shabaab yang ingin menegakkan pemerintah sendiri berdasarkan syariah Islam.
Karena banyaknya aksi teror yang dilakukan, pemerintah melancarkan operasi militer untuk membasmi komplotan Al-Shabaab.
Mei lalu, kelompok teror itu dilaporkan telah membunuh 54 tentara PBB dari Uganda di sebuah pangkalan di selatan Mogadishu.
BERITA TERKAIT: