Undangan itu disampaikan lewat surat pribadi raja, yang dikonfirmasi oleh kantor berita
MAP pada Rabu (19/7).
Dalam suratnya, Raja Mohammed berterima kasih kepada Israel atas posisi terkait Sahara Barat. Ia juga mengatakan bahwa kunjungan Netanyahu akan membuka peluang baru untuk memperkuat hubungan bilateral.
Raja juga menyambut baik keputusan Israel untuk mempertimbangkan pembukaan konsulat di Sahara Barat dalam suratnya.
Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, dan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita pada Rabu sepakat untuk menetapkan tanggal kunjungan pertama Netanyahu. Diperkirakan dalam waktu dekat.
Maroko menganggap Sahara Barat sebagai wilayahnya sendiri, tetapi Front Polisario yang didukung Aljazair menginginkan negara merdeka di sana.
Pada 2020, Presiden AS saat itu Donald Trump mengakui klaim Maroko atas wilayah tersebut sebagai imbalan atas dimulainya kembali hubungan diplomatik Maroko dengan Israel.
Sejauh ini ada 28 negara lain, kebanyakan Afrika dan Arab, telah membuka konsulat di kota Dakhla atau Laayoune di Sahara Barat, yang dianggap Maroko sebagai dukungan nyata atas kedaulatannya.
BERITA TERKAIT: