Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dua Tewas dalam Ledakan Jembatan Krimea, Rusia Kembali Tuding Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 18 Juli 2023, 00:49 WIB
Dua Tewas dalam Ledakan Jembatan Krimea, Rusia Kembali Tuding Ukraina
Penyelidik Rusia bekerja di tempat kejadian di bagian Jembatan Kerch yang rusak pada 17 Juli 2023/Net
rmol news logo Dua orang tewas saat dua ledakan terjadi di Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dan Krimea pada Senin pagi (17/7).

Dua orang itu adalah sepasang suami isteri yang sedang melakukan perjalanan melewati jalur jembatan bersama puteri mereka yang berusia 14 tahun, menjadikannya seorang yatim piatu.

Rusia telah menuding Ukraina sebagai otak di balik dua ledakan tersebut. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia dalam pernyataannya mengklaim bahwa para pejabat di Ukraina telah merayakan insiden tersebut.

“Mereka mengatakan di Kyiv bahwa insiden itu adalah hasil operasi gabungan Angkatan Lautnya dan Dinas Keamanan Ukraina (SBU). Ini menegaskan bahwa kepemimpinan politik negara dan layanan khusus terkait dengan aksi teroris ini,” kata Kemenlu Rusia, seperti dikutip dari RT.

Dua ledakan itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat, merusak bagian jembatan. Ledakan pertama dan kedua hanya berselang sekitar 15 menit.

Kementerian Transportasi Rusia mengecam peristiwa itu, mengatakan bahwa ada kerusakan pada bagian jalan jembatan. Gambar yang beredar menunjukkan runtuhnya sebagian bagian jalan raya jembatan, yang juga membawa rel kereta api. Meski demikian itu tidak merusak jalur kereta api.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberi pengarahan tentang insiden tersebut, dan Wakil Perdana Menteri Marat Khusnullin akan melakukan perjalanan ke Krimea untuk menilai situasi lebih lanjut.

“Kami tahu alasan dan orang-orang di balik aksi teroris ini,” kata Peskov, seperti dikutip dari CNN.

Oktober tahun lalu, Jembatan Kerch mengalami serangan besar ketika sebuah truk yang membawa bom meledak di atasnya.

Ledakan saat itu menewaskan tiga warga sipil, termasuk pengemudi kendaraan. Kyiv tidak pernah mengklaim pujian atas ledakan itu, tetapi awal bulan ini seorang wakil menteri pertahanan Ukraina menyebut tanggal itu sebagai serangan pertama Kyiv di jembatan tersebut.

Serangan kedua di Jembatan Kerch ini merupakan berita yang sangat buruk bagi Rusia. Jembatan itu adalah jalur penting untuk memasok Krimea dengan kebutuhan sehari-hari dan pasokan untuk militer, selain bahan bakar dan barang untuk warga sipil.

Seorang pejabat semenanjung yang didukung Rusia, Elena Elekchyan, mengatakan Krimea disuplai dengan baik bahan bakar, makanan, dan barang-barang industri. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA