Berlangsung di Hotel Luwansa, Jakarta Pusat pada Senin (17/7), forum diskusi ini bekerja sama dengan EU Policy and Outreach Partnership (EUPOP), Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Pusat Kajian Eropa dan Eurasia, Universitas Airlangga, dan Generasi Melek Politik.
Menariknya, acara ini sebagian besar melibatkan kaum muda, seperti mahasiswa dan pelajar SMA dari berbagai wilayah.
Dalam pidato pembuka, Duta Besar Uni Eropa untuk RI, Vincent Piket mengatakan bahwa diskusi tersebut melibatkan lebih dari 150 perwakilan kaum muda Indonesia.
Dia berharap, mereka dapat saling berbagi pengetahuan dan memberikan dorongan positif terutama dalam upaya memerangi disinformasi tentang perang Ukraina.
"Kami bekerja sama dengan kedutaan Ukraina untuk memberikan kesempatan diskusi dan pembelajaran secara terbuka, terutama bagi kaum muda. Saya harap mereka dapat memainkan peran penting dalam memerangi disinformasi," ujar Piket.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan bahwa disinformasi atau propaganda mampu mencemari lingkungan dan menimbulkan banyak risiko keamanan.
"Kami (Ukraina) berjuang untuk menghadapi arus informasi internasional. Karena komponen terpenting adalah kebenaran," tegasnya.
Turut hadir pula Kepala Perwakilan PBB (UN RC) untuk Indonesia, Valerie Julliand. Dia berharap elemen kebenaran dalam perang dapat diungkap guna mencapai kedamaian.
"Pengungkapan kebenaran adalah komponen penting karena inilah yang membantu orang menyadari apa yang mereka lakukan," ujar Julliand.
Acara dilanjutkan dengan diskusi yang terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama bertajuk
"How is Ukraine? A People-to-People Conversation", diisi oleh narasumber di antaranya WNI korab perang Ukraina, Vanda Sakina dan jurnalis Kompas, Kris Mada.
Kemudian sesi kedua bertemakan
"Media and Disinformation on the War in Ukraine" menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal AJI, Ika Ningtyas dan Kepala Pusat Studi Eropa dan Eurasia, Radityo Dharmaputra.
Terakhir, diskusi berjudul
"What can Indonesia do? From Youth to the World" akan dihadiri oleh narasumber dari kalangan muda, di antaranya Pendiri platform What is Up Indonesia?, Abigail Limuria dan aktivis pemuda dari Milk Tea Alliance Indonesia, Safina Maulida.
BERITA TERKAIT: