Divisi penelitian Meteorologi Nasional Islandia (IMO), Matthew Roberts, mengatakan lokasi letusan sangat dekat dengan ibu kota Reykjavik. Tetapi masih dalam skala aman dan tidak mengancam penduduk di sekitar Reykjanes.
"Saat ini, letusannya sangat kecil. Tidak ada bahaya langsung yang mengancam warga," ungkapnya, seperti dimuat
Reuters.
Menurut penuturan Roberts, Letusan diperkirakan tidak akan memuntahkan banyak debu vulkanik ke atmosfer.
"Ini bukan letusan gunung berapi dengan abu. Ini hanyalah lahar," jelas Roberts.
Para ahli IMO akan meneliti lebih lanjut di mana tepatnya lava itu muncul dan bagaimana letusan itu berkembang dalam beberapa jam mendatang.
Karena letusan yang tidak berbahaya, lalu lintas di bandara internasional Keflavik di Reykjavik dilaporkan tetap berjalan seperti biasa.
Gambar dan video streaming langsung yang dirilis media lokal MBL dan RUV menunjukkan lahar dan asap keluar dari celah di tanah di sisi gunung Fagradalsfjall.
Semenanjung Reykjanes adalah titik panas vulkanik dan seismik di barat daya ibu kota Reykjavik. Pada Maret 2021, lava panas meletus secara spektakuler dari celah gunung api Fagradalsfjall sepanjang 500-750 meter.
Pada Agustus tahun lalu, terjadi letusan selama tiga minggu di area yang sama.
Gunung dengan lebar sekitar 6 kilometer dan panjang 19 kilometer, pernah tidak aktif selama lebih dari 6.000 tahun sampai akhirnya meletus baru-baru ini.
BERITA TERKAIT: