Insiden itu telah dikonfirmasi oleh kepala serikat pengrajin provinsi, Wadood Faizzada, yang berbicara dengan
Xinhua.
"Kebakaran terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat di pasar Qasr-e-Herat, Distrik Kota ke-2 di kota Herat. Lebih dari 200 toko yang menjual berbagai komoditas, terutama pakaian dan kosmetik, dilalap oleh api, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai 1,16 juta dolar (Rp 17 miliar)," ujarnya.
Menurut keterangan dari juru bicara kepolisian provinsi, Abdul Latif Insaf, menjelaskan bahwa kebakaran diduga terjadi akibat percikan listrik yang terjadi pada Jumat tengah malam, tetapi petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikannya dalam beberapa jam.
"Sangat beruntung bahwa tidak ada korban jiwa atau cedera dalam insiden ini, tetapi kerugian materiil yang dialami oleh para pengusaha lokal sangat besar," ujar juru bicara tersebut.
Kebakaran ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan pedagang dan masyarakat setempat, karena besarnya kerugian yang mereka alami di tengah krisis ekonomi di negaranya.
Namun pemerintah daerah berjanji untuk memberikan dukungan dan bantuannya kepada para pengusaha yang terdampak dalam memulihkan usaha mereka.
Saat ini penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran ini dan langkah-langkah pencegahan akan dievaluasi untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi di masa depan.
BERITA TERKAIT: