Hal tersebut disampaikan oleh pejabat UEA kepada
Reuters, pada Kamis (15/6) dengan mengatakan bahwa langkah tersebut sedang ditinjau oleh pemerintahannya.
"Saat ini, pembatasan tersebut sedang dievaluasi dan kemungkinan akan dicabut dalam waktu dekat untuk kategori visa tertentu," ujarnya yang berbicara secara anonim.
Seperti dimuat
New Arab pada Jumat (16/6), beberapa pekan terakhir, warga Lebanon mengeluhkan kesulitan yang mereka alami dalam mengajukan visa masuknya ke UEA, melalui sistem online.
Menanggapi keluhan tersebut, saluran bantuan untuk Direktorat Jenderal Kependudukan dan Urusan Asing Dubai mengumumkan bahwa pihaknya sementara waktu memang tidak memberikan visa kepada warga negara Lebanon berdasarkan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri, sebagai respons terhadap masalah keamanan yang ada.
Namun, kebijakan itu disebut akan segera dicabut dalam waktu dekat, yang memungkinkan warga Lebanon dapat kembali mengajukan visanya dan memasuki UEA kembali.
Hingga saat ini, pemerintah UEA belum memberikan rincian kebijakannya itu secara resmi. Namun keputusan tersebut diharapkan dapat memberi kabar baik bagi warga Lebanon yang ingin mengunjungi Dubai, atau melakukan kegiatan bisnisnya di UEA.
BERITA TERKAIT: