Hal itu diungkap OPEC Plus dalam sebuah pernyataan setelah melakukan pertemuan tingkat Menteri yang digelar di Wina pada Minggu (4/6).
OPEC Plus menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai dan mempertahankan pasar minyak yang stabil.
"Kebijakan tersebut dilakukan untuk menstabilkan pasar minyak dan memberikan panduan jangka panjang untuk pasar," bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat
Xinhua. Negara anggota juga memutuskan untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri setiap enam bulan. Pertemuan berikutnya akan digelar pada 26 November mendatang.
Keputusan terbaru OPEC Plus datang di tengah penurunan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir.
April lalu, anggota OPEC Plus mengumumkan pengurangan produksi sukarela lebih lanjut sebesar 1,66 juta barel per hari.
Kebijakan itu telah mendorong harga minyak di atas 85 dolar AS atau Rp 1,2 juta per barel. Tetapi harga dengan cepat turun dan telah melayang tepat di atas 70 dolar AS atau Rp 1 juta per barel dalam beberapa hari terakhir.
Setelah pertemuan para Menteri OPEC, Kementerian Energi Arab Saudi juga mengumumkan pengurangan produksi minyak tambahan sebesar 1 juta barel per hari, yang akan dimulai pada bulan Juli dan dapat diperpanjang.
“Pengurangan produksi sukarela sejalan dengan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan tingkat menteri OPEC Plus,” kata Kementerian seperti dimuat Saudi Press Agency.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menuduh OPEC Plus telah mendorong harga minyak dan memicu inflasi dengan mengurangi produksi.
Sedangkan OPEC Plus bersikeras bahwa pemotongan tersebut dilakukan untuk menstabilkan pasar minyak di mana permintaan telah melemah di tengah prospek ekonomi global yang memburuk.
BERITA TERKAIT: